Jembrana – Sejumlah warga penyanding proyek revitalisasi Pasar Umum Negara kembali menyampaikan protesnya. Kali ini, mereka keberatan dengan penutupan akses jalan masuk menuju pasar dari arah timur.
Sebelumnya, warga penyanding telah menyampaikan protes terkait proyek revitalisasi ini, namun belum mendapatkan tanggapan yang memuaskan.
Menurut Made Budi Darma, salah seorang warga penyanding, sebelum direvitalisasi, terdapat akses masuk menuju pasar di sisi timur. Penutupan akses ini dikhawatirkan akan berdampak pada ekonomi warga, karena banyak pengunjung pasar yang lebih memilih masuk dari sisi timur.
“Coba aja nanti lihat, kalau pintu itu ditutup pasar akan sepi karena dulunya lebih banyak masuk dari sisi timur,” imbuh Made Budi.
Made Budi mengaku sempat didatangi pihak pelaksana proyek yang menjelaskan bahwa penutupan akses jalan timur sudah sesuai dengan gambar desain dari pusat.
“Jawaban dari pihak pelaksana proyek katanya sudah sesuai gambar dari pusat dan memang pintu ditutup. Juga ada katanya penambahan terminal listrik,” tuturnya.
Saat ini, bekas pintu masuk di sisi timur pasar telah ditutup dengan pondasi tembok pagar. Hal ini semakin memperkuat kekhawatiran warga.
Sebelumnya, Kadis PUPR Pemkab Jembrana Wayan Sudiarta menjelaskan bahwa tidak ada perubahan gambar dari perencanaan awal hingga pelaksanaan proyek revitalisasi Pasar Umum Negara.
Menurutnya, pembangunan pagar tembok keliling pasar memang diperlukan untuk keamanan dan kenyamanan lingkungan pasar. Hal ini pun diklaim telah disosialisasikan kepada warga sejak awal.
Warga penyanding tetap keberatan dengan penutupan akses jalan timur dan meminta solusi dari pemerintah.
“Kami minta solusi dari pemerintah, bagaimana akses jalan masuk pasar dari timur ini bisa tetap dibuka. Jangan sampai kami yang selama ini menggantungkan hidup dari pasar ini jadi terhambat ekonominya,” harap Made Budi.
Hingga saat ini, belum ada solusi konkret dari pemerintah terkait keberatan warga penyanding.