LPD Desa Adat Pengeragoan Dangin Tukad Bangkit Kembali, Salurkan Laba ke Krama

Ket Foto: Kantor Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Pengeragoan Dangin Tukad. (Istimewa)
banner 120x600

Jembrana – Desa Adat Pengeragoan Dangin Tukad di Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali, berhasil membangkitkan kembali Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.

LPD yang menjadi penggerak perekonomian krama desa ini kini menunjukkan geliat positif dengan semangat baru di bawah kepemimpinan pengurus muda.

banner 728x250

“LPD merupakan pondasi perekonomian krama desa dan kami tetap pertahankan meskipun sempat terpuruk saat COVID-19,” kata Bendesa Adat Pengeragoan Dangin Tukad, Made Sugiarta, Selasa (19/3/2024).

Pengurus baru LPD yang sebagian besar diisi oleh anak muda membawa energi baru dan semangat untuk bertumbuh. Dalam dua tahun terakhir, LPD berhasil melakukan perbaikan dan meraup laba yang langsung disalurkan ke krama.

“Saat ini perkembangan LPD cukup dinamis. Portofolio kredit mengalami pertumbuhan, meskipun pendanaan khususnya tabungan program sedikit mengalami penurunan karena ada penarikan yang disebabkan sudah jatuh tempo,” jelas Sugiarta.

Aset yang dikelola LPD saat ini mencapai Rp 9.1 milyar kredit 4.5 milyar sedangkan modal 2.6 milyar dan deposito 3.9 milyar serta tabungan 2.5 milyar.

Dalam waktu dekat, LPD berencana meluncurkan kredit musiman untuk menggerakkan sektor UMKM krama adat.

“Harapan kami, pemerataan penyebaran pinjaman dapat dijangkau oleh semua krama selaku pemilik dan pengguna jasa LPD,” kata Sugiarta.

Desa Adat Pengeragoan Dangin Tukad terletak di ujung timur perbatasan Kabupaten Jembrana dengan Kabupaten Tabanan. Desa ini terbagi di lima tempek dengan potensi wisata dan pertanian.

LPD berperan penting sebagai sumber transaksi keuangan desa, mengingat lokasi geografisnya yang berada jauh dari kota Negara maupun Pekutatan.

“Kami selalu ingatkan dan mengajak krama untuk selalu bertransaksi di LPD karena sekecil apapun jumlah transaksi akan kembali ke kas desa adat dalam bentuk pahpahan astungkara mesari,” pungkas Sugiarta.

 

Loading

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x250