Jakarta – Dirjen Dukcapil, Teguh Setyabudi, menekankan pentingnya konsistensi dan proaktifitas jajaran Dinas Dukcapil kabupaten/kota dalam merekam biometrik wajib KTP pemula. Langkah ini diambil untuk mendukung akselerasi perekaman KTP-el Pemilih Pemula di DP4 dan persiapan Pemilu 2024.
Pada acara rapat hybrid Strategi Percepatan Perekaman KTP-el, Dirjen Teguh memohon dukungan dari Direktorat SMA, Direktorat SMK Kemendikbudristek, Direktorat Kesiswaan Madrasah, dan Direktorat Pendidikan Pondok Pesantren Kemenag untuk memberikan data siswa usia 16-17 tahun sebelum 14 Februari 2023.
Dirjen Dukcapil juga meminta dukungan Kemendikbudristek dan Kemenag dalam merekam pemilih pemula dan dewasa yang belum terekam. Permohonan dukungan ini akan disampaikan melalui surat resmi kepada instansi terkait.
Dengan 45,75 persen pemilih pemula usia 17 tahun yang belum merekam data KTP-el, Dirjen Teguh merinci strategi percepatan perekaman yang melibatkan cek data melalui jaringan FTP, pemetaan dan verifikasi, serta jemput bola di berbagai lokasi.
Dirjen Teguh menegaskan urgensi perekaman KTP-el untuk memastikan hak memilih pemilih pemula tidak terganggu, dan ia menepis alasan kekurangan stok blanko KTP dengan menyatakan bahwa pasokan blanko masih mencukupi.
Direktur Dafdukcapil, Tavipiyono, menambahkan bahwa waktu yang tersisa untuk perekaman KTP-el pemilih pemula terbatas, dan koordinasi antar Disdukcapil kabupaten/kota dan provinsi harus diintensifkan.
Direktur PIAK Handayani Ningrum menjelaskan bahwa data DP4 pemula telah diintegrasikan dengan Dapodik, mempermudah pemetaan perekaman jemput bola. Data pemilih pemula yang belum merekam sudah disiapkan, mirip dengan “berburu di kebun binatang.”
Upaya maksimal dalam perekaman KTP-el diharapkan dapat memastikan partisipasi penuh pemilih pemula dalam Pemilu 2024.
