Kekecewaan dari warga Banjar Pebuahan Desa Banyubiru Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana, tampak jelas dituangkan dengan memasang spanduk terkait senderan penahan Abrasi yang terlihat di sepanjang jalan rabat beton yang terkena imbas abrasi.
Banyaknya spanduk terpasang, yang disinyalir sebagai ekspresi warga ini, dimana salah satu spanduk bertuliskan “Bupati Jembrana Mana Janjimu”. Spanduk ini dibuat warga untuk menagih janji ke pada pemerintah Jembrana dalam hal ini Bupati I Nengah Tamba.
Yanto salah satu warga pebuahan, Desa Banyubiru, Negara, Jembrana memaparkan dirinya sudah muak akan janji-janji politik.
”Kami warga Pebuahan sudah muak terus di janjikan akan di bangun sandaran di Desa kami, sudah cukup kesabaran kami, ini aksi dan reaksi,” jawabnya kepada Insan Nirmedia pada Selasa (28/3).
Dirinya juga berencana akan melakukan unjuk rasa (aksi demo) ke DPRD Kabupaten Jembrana terkait tuntutan ini.
“Nanti habis lebaran kami akan turun ke jalan supaya aspirasi di dengar, bila perlu untuk pemilu 2024 kami akan menolak dibangunnya TPS (Tempat Pemungutan Suara) di sini,” tegasnya.
Di sisi lain keterangan Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) kabupaten Jembrana, I Gede Sugianta, saat ditemui Insan Nirmedia dikantornya, pada Selasa (28/3), dimana pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Kementrian dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.
“Memang rencana senderan pantai Pebuahan dibangun 2023, karena keterbatasan anggaran, pemerintah kabupaten Jembrana untuk tahun ini hanya akan melakukan pemeliharaan senderan yang sudah ada, “ katanya.
Pihaknya juga berharap, terkait pembangunan senderan pengaman pantai ini, semoga di tahun 2024 bisa terealisasi.
Sebelum di tahun 2013 Dusun Pebuahan mengalami Abrasi hebat yang mengakibatkan 120 unit rumah warga, tempat ibadah dan sekolah hilang tergerus abrasi.