Tibu Kleneng: Warisan Adi Luhung Penjaga Ketahanan Pangan Jembrana

Di balik kesuburan tanah Jembrana, tersimpan warisan adi luhung bernama Tibu Kleneng. (Foto : istimewa).
banner 120x600
Jembrana , nirmedia.co – Di balik kesuburan tanah Jembrana, tersimpan warisan adi luhung bernama Tibu Kleneng. Bendungan sekala niskala ini merupakan karya monumental Ide Pedanda Sakti Wawu Rawuh atau Ide Dang Hyang Dwijendra, yang tak hanya menjamin ketahanan pangan, tetapi juga diyakini memiliki kekuatan magis.

Drs. Ida Bagus Susrama, Ketua Komisi 1 DPRD Jembrana, menjelaskan bahwa Tibu Kleneng bukan sekadar bendungan biasa. Airnya diperuntukkan untuk mengairi sawah di Jembrana melalui Sungai Ijo Gading, yang konon juga diciptakan oleh Dang Hyang Dwijendra dengan bantuan buaya gading bermata hijau.

Keunikan Tibu Kleneng terletak pada rongga tembus ke laut di Perancak. Rongga ini berfungsi untuk mendorong air tawar ke hulu Sungai Ijo Gading saat air laut pasang, sejauh 17 Km, untuk mengairi sawah, kebun, dan peternakan.

banner 728x250

“Rongga ini juga berperan penting dalam mencegah tsunami di pesisir Jembrana,” ungkap Susrama. “Tekanan air di laut berkurang, sehingga gelombang besar tidak berpotensi menghantam daratan.” Imbuh pria yang yang juga sebagai tokoh di Kabupaten Jembrana.

Sebelum dialirkan ke Sungai Ijo Gading, air Tibu Kleneng disterilkan terlebih dahulu di Sumur Bajo atau Sumur Baja di Pura Dang Kahyangan Perancak. Sumur ini diyakini umat Hindu sebagai Tirta Pengelukatan Sapta Gangga, karena air Tibu Kleneng bersumber dari 7 aliran sungai yang hulunya di Yeh Mesehe, Bukit Utara Jembrana.

Air terjun Yeh Mesehe konon berasal dari Ulun Danu Batur, tempat Dang Hyang Dwijendra bersemedi memohon air untuk pertanian Jembrana. Permintaannya dikabulkan, dan air Ulun Danu Batur turun melalui Yeh Mesehe, terbagi menjadi 7 aliran sungai atau Sapta Gangga.

“Umat Hindu yang ingin melukat mautama, tempatnya di Sumur Bajo Pura Dang Kahyangan Perancak, dengan air Sapta Gangga,” terang Susrama.

Kajian sejarah menunjukkan bahwa ketahanan pangan Jembrana tak lepas dari peran Tibu Kleneng dan Sapta Gangga. Hasil panen kakao, vanili, kelapa, beras, dan buah-buahan di Jembrana terkenal luar biasa, bahkan tak tertandingi di Bali, nusantara, dan bahkan dunia internasional.

Tibu Kleneng dan Sapta Gangga menjadi bukti nyata kearifan lokal leluhur Jembrana dalam menjaga keseimbangan alam dan ketahanan pangan. Warisan ini patut dilestarikan dan dijaga agar generasi mendatang dapat terus merasakan manfaatnya.

Loading

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x250