Proyek Gedung RKB SMK Negeri 2 Negara Mangkrak

Ket foto : SMK Negeri 2 Negara yang berlokasi di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana.
banner 120x600

Jembrana – Pembangunan gedung RKB SMK Negeri 2 Negara hingga memasuki penghujung tahun 2023 ternyata mangkrak. Pemicunya ternyata rekanan sebelumnya diputus kontrak.

Untuk diketahui, pengerjaan proyek gedung RKB SMK Negeri 2 Negara tersebut melalui proses tender pada awal tahun 2023 lalu. Sebagai pemenang lelang CV Besan, dengan nilai penawaran Rp 1,4 Milyar lebih.

banner 728x250

Namun dalam pelaksanaannya, pihak CV Besan diduga kurang profesional sehingga tidak bisa menyelesaikan pekerjaan hingga batas waktu yang telah tertuang dalam kontrak kerja.

Akibatnya, Dinas terkait kemudian melakukan pemutusan kontrak dengan CV Besan, sehingga pembangunan gedung RKB tersebut mangkrak hingga saat ini.

Terkait hal tersebut, Kepala SMK Negeri 2 Negara Ketut Suartika dikonfirmasi melalui WhatsApp, membenarkan proyek gedung RKB SMK Negeri 2 Negara hingga saat ini belum kelar karena rekanan pemenang tender CV Besan diputus kontrak.

“Saya tidak bisa memberikan keterangan secara rinci terkait berapa volume yang bisa dikerjakan oleh CV Besan karena saya tidak terlibat di urusan administrasi,” terangnya, Selasa (26/12/2023).

Lanjut Suartika, untuk pembangunan lanjutan sesuai informasi dari Dinas pembangunan Gedung RKB tersebut akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2024 mendatang.

Disisi lain, Wihardika dari CV Besan dikonfirmasi sebelumnya mengatakan, sebenarnya pihaknya tidak terlibat langsung dengan urusan proyek karena ijin CV tersebut digunakan (dipinjamkan) kepada temannya berinisial Putu AR.

“Untuk pengerjaan seluruhnya termasuk uang-uang proyek, itu seluruhnya dia (Putu AR) yang mengatur, saya tidak terlibat sama sekali,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Termasuk dana pinjaman dari BPD dengan jaminan kontrak kerja senilai Rp 700 juta juga seluruhnya dipegang dan dikelola oleh Putu AR. Dia juga merasa kaget kenapa kemudian proyek tersebut tidak bisa dirampungkan.

“Saya jadinya jadi korban, saya harus bertanggungjawab dan harus menanggung bebas hutang di bank dan di toko-toko bangunan. Saya bingung dikemanakan uang itu semua, saya sepeserpun tidak menerima uang proyek. Tenaga juga banyak tak dibayar,” tuturnya.

Sementara itu Putu AR hingga berita ini ditulis belum bisa dikonfirmasi. Dicoba menghubungi melalui ponselnya dalam keadaan tidak aktif. Demikian halnya saat dicari ke rumahnya, yang bersangkutan tidak ada di tempat.(*)

Loading

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x250