Aksi Brutal Linmas di TTS, Aniaya Bahkan Injak Kepala Seorang Warga Menjadi Viral

Ket Foto: Aksi Brutal Linmas Terhadap Sorang warga, (Arifin)
banner 120x600

NTT – Anggota Satlinmas seharusnya menjadi pelindung bagi masyarakat, sesuai dengan namanya Satuan perlindungan masyarakat, namun tidak demikian yang dilakukan anggota Linmas dari Desa Naib, Kecamatan Noebeba, Kabupaten TTS(26/3/2024)

Bersama beberapa warga, anggota linmas tersebut, melakukan perbuatan brutal penganiayaan, bahkan menginjak dengan sepatu dinasnya di kepala korban, linmas tersebut tanpa belas kasihan main hakim sendiri terhadap seorang warga yang diketahui bernama Edi Kause, dan istrinya Marta Liunesi.

banner 728x250

Bahkan aksi mereka sempat direkam oleh salah seorang warga dan menjadi viral di media sosial, dari informasi yang berhasil dihimpun tim Nirmedia dilapangan menyebut bahwa kejadian bermula saat dari pemerintah desa setempat merakit sambungan pipa dan melintasi kebun korban, lantaran keberatan korban meminta kepada pihak aparat desa untuk memindahkan pipa tersebut namun tidak direspon, selanjutnya korban berinisiatif memindahkan sendiri pipa itu lalu terjadilah penganiayaan terhadap korban.

Dalam tayangan video berdurasi dua menit lebih itu, tampak anggota linmas berseragam lengkap bersama beberapa warga menganiaya korban hingga tak berdaya, bahkan wanita yang tak lain istri korban bahkan telah berteriak histeris meminta agar hentikan penganiayaan, korban juga telah minta ampun tapi tetap malah diinjak di wajahnya.

Sementara itu Kepala Desa Naib, Marthen Koa, saat dikonfirmasi pada Selasa 26 Maret 2024, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari Selasa pagi, 19 Maret 2024.

Menurut kades, “kejadian berawal saat proses pekerjaan jaringan pipa, setelah dipasang tim teknis melakukan uji coba, namun entah kenapa yang bersangkutan kemudian keberatan, karena pipa melalui halaman rumahnya, kemudian dia bongkar jaringan pipa tersebut, dia keluarkan dari pagar rumahnya pipa dia potong” jelas sang Kades.

Masih menurut Marthen Koa, sebenarnya kepala dusun dua sudah coba lakukan pendekatan kekeluargaan dengan yang bersangkutan, namun dalam proses pendekatan tersebut yang bersangkutan pukul kepala dusun, setelah dipukul sang Kadus laporkan ke kades, lalu kades perintahkan linmas untuk jemput yang bersangkutan.

“Saya perintahkan linmas untuk jemput yang bersangkutan, tujuannya untuk selesaikan ini masalah pembongkaran jaringan pipa” tambahnya.

Kepada tim media sang kades menegaskan kalau urusan penganiayaan oleh linmas, dirinya tak tahu menahu, penganiayaan tersebut bukan atas perintahnya.

“Saya perintahkan linmas untuk jemput agar selesaikan masalah pembongkaran pipa ini secara baik-baik, saya tidak pernah perintahkan untuk lakukan penganiayaan” pungkas Marthen.

 

Loading

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x250