Jembrana – Kenaikan tarif parkir di Kabupaten Jembrana, Bali, yang mulai berlaku pada awal Januari 2024, menuai keluhan dari warga. Pasalnya, sosialisasi kenaikan tarif tersebut dinilai mendadak dan tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu.
Sesuai data dari Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan Jembrana, kenaikan tarif parkir di Jembrana berkisar antara Rp1.000 hingga Rp5.000, tergantung jenis kendaraan. Misalnya, tarif parkir mobil sebelumnya Rp2.000, kini menjadi Rp3.000. Sementara, tarif parkir sepeda motor sebelumnya Rp1.000, kini menjadi Rp2.000.
Salah seorang warga, Nyoman Murtini, mengaku kaget saat diminta retribusi parkir lebih mahal dari biasanya. Ia mengaku sudah menyiapkan uang pecahan Rp1.000 untuk membayar parkir sepeda motornya.
Kenaikan tarif parkir dinilai terlalu mendadak. Murtini berharap, kenaikan tarif parkir ini dibarengi dengan kebijakan terkait pembayaran retribusi parkir baik itu dengan jarak atau yang lainnya agar tidak dikenakan biaya saat berpindah ke toko lainnya yang hanya berjarak beberapa meter.
“Kalau saya ini pedagang, jadi pindah-pidah mencari dagangan, jadi bisa sampai 3 atau 5 kali bayar parkir. Kalau bisa itu dibijaksanai oleh pemerintah agar dihitung jarak nantinya saag parkir,” ujar wanita 48 tahun ini, Rabu (3/1/2024).
Sementara itu, Kabid Perhubungan, Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan Jembrana, I Gede Ariadi, mengatakan bahwa sosialisasi terkait kenaikan tarif retribusi parkir memang dilakukan saat penerapan pada tanggal 1 Januari 2024 karena waktu penetapan yang singkat.
“SK ditetapkan pada 29 Desember 2023, jadi kami masih menunggu SK untuk melakukan sosialisasi. Setelah SK disahkan oleh bupati kami terkendala libur Natal dan Tahun Baru,” kata Ariadi.
Ariadi juga menjelaskan, saat ini di lapangan masih situasional terkait retribusi parkir pinggir jalan, sebab masih tahap sosialisasi. Jadi masyarakat juga diharapkan mengerti atas kenaikan tarif ini.
“Jembrana paling terakhir di Bali dalam penyesuaian tarif parkir ini,” jelasnya. (*)
