Tragis Seorang Gadis Belia Nekat Minum Racun, Kemarahan Ortu Diduga Jadi Penyebabnya

Keterangan Foto : Tragis Seorang Gadis Belia Nekat Minum Racun, Kemarahan Ortu Diduga Jadi Penyebabnya
banner 120x600

Seorang remaja putri nekat mengambil jalan pintas bunuh diri, perbuatan ini diduga akibat tidak terima dimarahi orang tuanya, gadis belia asal Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT nekat minum racun dan obat rumput jenis roundop dan nokson. Ia sempat dirawat rumah sakit namun nyawa korban tidak bisa tertolong.

Kasus bunuh diri dengan cara meminum racun ini dilakukan Sesil H. Siokain (22), warga RT 04/RW 02, Dusun II, Desa Saukibe, kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang. Kapolsek Amfoang Utara, Iptu I Nyoman Sarjana yang dikonfirmasu Senin, (15/4/2024) membenarkan kejadian ini.

banner 728x250

“(Korban) minum racun atau obat-obatan pertanian dan meninggal dunia pada Sabtu malam setelah sempat dirawat di Puskesmas,” ujar Kapolsek.

Menurut Kapolsek, kalau pada Jumat (12/4/2024) petang, ayah korban, Herman Siokain (48), baru pulang dari sawah dan mendapati korban sedang main handphone di rumah.

“Dengan nada sedikit kasar, ayah korban memarahi korban karena korban tidak membantu tetangga memotong padi. “Lu (kamu) tidur-tidur saja di rumah dan sonde (tidak) ikut membantu meraik (potong padi) di tetangga. nanti kalau sampai di giliran katong (kita) panen, tetangga sonde (tidak) ada yang mau datang bantu potong dan kitong (kita) pung (punya) padi,” ujar Kapolsek menirukan kalimat sang.

Ayah korban kemudian keluar sambil membanting pintu rumah dan melanjutkan pekerjaan rontok padi di sawah tetangga. Sekitar pukul 18.30 wita, ayah korban kembali ke rumah dan mendapati korban sudah tergeletak pingsan sambil muntah-muntah.

Rupanya pasca dimarahi ayahnya, korban mimum obat rumput yakni roundup dan nokson yang sudah dicampur dan disimpan di dalam gudang. Orang tua korban langsung membawa korban ke Puskesmas Soliu dan mendapatkan perawatan medis.

Sabtu (13/4/2024) subuh sekitar pukul 01.45 wita, korban sudah siuman dan sempat meminta minum dan makan. Namun pihak petugas medis Puskesmas Soliu belum mengijinkan keluarga korban memberi makan. Petugas hanya mengijinkan untuk korban diberikan minum saja karena korban masih mengeluarkan cairan racun /obat rumput racun di dalam tubuh. Beberapa saat kemudian korban muntah-muntah sebanyak 4 kali dan mengeluarkan cairan warna hijau kekuning-kuningan. Sabtu malam, korban merasa gelisah dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada pukul 20.07 wita. Hasil pemeriksaan luar korban oleh petugas medis Puskesmas Soliu, mulut korban terkatup rapat dan sempat muntah warna kuning campur hijau pekat.

“Korban sakit hati (karena) dimarahi sehingga mengambil keputusan dengan meminum obat racun yang mengakibat korban meninggal dunia,” ujar Kapolsek.

Keluarga korbanpun menerima kejadian tersebut sebagai musibah dengan menandatangani surat pernyataan penolakan otopsi. Jenazah korban disemayamkan di rumah duka dan dimakamkan oleh keluarga pada Senin (15/4/2024) siang. (!)

Loading

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x250