Madiun – Pemerintah Kota Madiun terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Madiun, Dr. Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd dalam kegiatan kunjungan kerja Komisi IV DPR RI yang bertempat di Madiun, (3/7/2025).
Dalam sambutannya, Wali Kota Maidi menegaskan bahwa meskipun Kota Madiun menghadapi tantangan di sektor pertanian, seperti dominasi tenaga kerja manual dan cuaca yang tidak menentu, Pemkot tetap konsisten melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan produktivitas. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mewajibkan penanaman cabai di setiap kantor dan sekolah, serta memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan pertanian produktif.
“Kita harus terus berinovasi untuk menjaga ketahanan pangan, salah satunya dengan menggerakkan masyarakat melalui program wajib tanam cabai. Selain itu, kami juga terus mendorong pemanfaatan lahan tidur agar produktif,” ungkap Maidi.
Ia juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Kota Madiun yang saat ini mencapai 5,73 persen dengan inflasi yang tetap terkendali. Selain sektor pertanian, Pemkot juga melakukan terobosan dalam pengelolaan lingkungan dengan mengubah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo menjadi “Gunung Buah Wisata” berkonsep piramida, sebagai langkah inovatif dalam pengelolaan sampah yang berpadu dengan edukasi, wisata, dan ekonomi lokal.
Sementara itu, Ketua Tim Spesifik Komisi IV DPR RI, Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari, S.E., M.Si., menyampaikan bahwa kunjungan kerja ini bertujuan untuk melihat langsung progres peningkatan produksi gula nasional serta memastikan kesejahteraan petani tebu.
“Komisi IV terus mendorong berbagai upaya strategis dalam rangka mendukung swasembada gula, termasuk peningkatan produksi yang saat ini dibutuhkan sebanyak 402 juta ton untuk memenuhi kebutuhan nasional,” ujar Abdul Kharis.
Dukungan terhadap ketahanan pangan juga diperkuat oleh peran BUMN Pangan. Direktur Komersial ID FOOD, Nina Sulistyowati, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa Jawa Timur, termasuk Madiun, menjadi salah satu titik fokus produksi pangan nasional.
“ID FOOD menjalankan peran strategis dalam mendukung produksi gula melalui kemitraan dengan pabrik gula seperti PG Rejo Agung Baru di Madiun. Melalui Program Makmur, kami memberikan pendampingan teknologi, penyediaan pupuk, hingga akses permodalan kepada petani tebu,” kata Nina.
Lebih lanjut, ID FOOD menargetkan pencapaian swasembada gula sebesar 321.000 ton pada tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, ID FOOD terus memperkuat riset bibit tebu unggul, memperluas mekanisasi pertanian, serta melakukan revitalisasi pabrik gula agar kapasitas produksi meningkat signifikan.
“Kami percaya, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan BUMN pangan seperti ID FOOD menjadi kunci untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian gula nasional,” tutup Nina.
Kegiatan ini menjadi sinyal kuat bahwa upaya kolektif lintas sektor tengah digalakkan untuk menjawab tantangan swasembada pangan dan memperkuat ekonomi kerakyatan melalui sektor pertanian, khususnya komoditas gula. (!)